Rabu, 22 Mei 2013

KEWIRAUSAHAAN

KEWIRAUSAHAAN SMK Mata pelajaran Kewirausahaan yang dipelajari siswa/siswi SMK saat ini sangat diperlukan demi menunjang tujuan SMK yaitu menyiapan lulusan yang siap kerja dan siap terjun kemasyarakat. Selain mata pelajaran produktif/keahliannya, mata pelajaran kewirausahaan sangat dibutuhkan untuk menunjang keberhasilan siswa/siswi SMK sehingga mata pelajaran kewirausahaan dijadikan mata pelajaran wajib di SMK. Jumat, 14 Desember 2012 Membangun Komitmen Bagi Dirinya dan Bagi Orang Lain A. Membangun komitmen bagi dirinya dan bagi orang lain 1 Pengertian komitmen tinggi Komitmen adalah suatu perjanjian atau kesepakatan untuk melakukan sesuatu. Komitmen tinggi seorang wirausaha adalah seorang wirausaha harus menepati perjanjian awal usahanya atau tujuan utama usahanya. Sehingga dengan komitmenya seorang wirausahawan bisa mencapai apa yang dicita-citakannya dari awal. 2 Faktor-faktor komitmen tinggi Faktor-faktor pendukung yang benar-benar memanfaatkan komitmen tinggi adalah : a. Konsentrasi pada manusia b. Mercusuar c. Konsisten d. Tegas e. Fair 3 Menerapkan perilaku tepat waktu Seseorang yang ingin menjadi wirausahawan yang berhasil harus dapat memanfaatkan dan memandang waktu sebagai beriku: a. Tepat waktu adalah organisasi, maksudnya keseluruhan dan dari aktivitas kegiatan untuk mencapai suatu tujuan b. Tepat waktu adalah kekuasaan, maksudnya waktu yang kita hadapi sekarang akan menetukan kejadian-kejadian pada masa yang akan datang. c. Tepat waktu adalah nilai uang, maksudnya waktu yang diberikan seseorang untuk dapat menghasilkan sesuatu yang dapat dinilai dengan uang. d. Tepat waktu adalah ukuran , maksudnya menetukan berapa lama harus bekerja untuk menghasilkan sesuatu dan berapa waktu yang diabaikan sehingga menimbulkan kerugian. 4 Menerapkan perilaku tepat janji Yaitu merupakan sifat yang perlu dimiliki setiap siswa di sekolah, karena hal ini akan mendatangkan kepercayaan, yaitu sebagai modal utama dalam segala bidang usaha. Ciri-ciri potensi siswa calon wirausahawan adalah: a. Bermoral tinggi dalam menepati janji b. Bersikap mental tinggi dalam menepati janji c. Terampil dalam belajar dan berusaha Penerapan prilaku tepat janji pada siswa di lingkungan sekolah sebagai berikut: a. Mengajari siswa dalam membiasakan sehari-hari tepat janji, waktu dan bersekolah. b. Membiasakan mendidik diri sendiri dalam belajar dan tidak berbohong c. Merenungi kelelahan dan kelemahan yang terdapat dalam pribadi serta cara-cara untuk mengatasinya d. Menrenungi keberhasilan dan kegagalan dalam belajar, berkarya dan berprestasi e. Meningkatkan disiplin diri sendiri untuk membiasakan budaya menepati janji. 5 Menerapkan kepedulian terhadap mutu hasil kerja Ada tiga unsur penampilan produk yaitu: Line (garis), Form (bentuk), dan color (warna). Ketiga unsure tersebut perlu dibuat sedemikian rupa sehingga di peroleh keindahan, keserasian, dan kesesuaian pada penampilan produk. Penampilan produk diharapkan dan dihadapkan pada tiga pilihan, yaitu: a. Produk dan pelayanan dapat ditempatkan pada salah satu sasaran. b. Produk dan pelayanan dapat ditampilkan lebih banyak jenisnya untuk merebut pasar. c. Produk dan pelayanan dapat ditampilkan ditengah tengah masyarakat/pasar. Tujuan perusahaan menampilkan produk yang lebih baik adalah: a. Menciptakan hasil produk yang sesuai dengan selera konsumen b. Menciptakan hasil produk yang berfaedah dan disenangi konsumen c. Menciptakan produk yang mudh pemeliharaannya. Penampilan seorang wirausaha yang baik adalah tidak membiarkan para konsumen terlalu menunggu-nunggu pelayanan yang lama. Penampilan wirausahawan dapat menciptakan suasana yang menyenangkan, yaitu: a. Ramah tamah dan sopan satun b. Mempunyai sikap perhatian dan bersahabat c. Selalu bijaksana d. Cekatan, pering dan mudah bergaul. 6 Menerapkan komitmen tinggi terhadap pengendalian diri Dalam menerapkan komitmen tinggi terhadap pengendalian diri, seorang wirausaha harus memiliki: a. Ketabahan Berati tetap dan kuat hari dalam menghadapi cobaan dan kesulitan-kesulitan hidup dan berusaha. b. Keuletan Berarti tanggung, kuat dan tidak mudah putus asa. Keuletan harus ditunjang dengan perjuangan, pengorbanan, dan kepercayaan pada diri sendiri. c. Disiplin Berarti latihan dan ketaatan pada peraturan. Disiplin diri memberi kekuatan-kekuatan, yaitu: 1) Menolong dan mengontrol sikap mental 2) Menguasai keadaan penghidupan 3) Mengatasi kegagalan, kemelaratan dan nasib buruk 4) Membentuk pola berfikir logis 5) Mengamankan dari rasa takut 6) Mengontrol batin dan mengarahkan pada tujuan 7) Mengembangkan kebiasaan melalui rencana dan tujuan 8) Menentukan keberhasilan dalam hal pemimpin. d. Kerjasama Kekuatan manusia terletak pada kemampuan untuk bekerjasama dengan manusia lainnya. Kerjasama dapat dilaksanakan didalam: 1) Keluarga 2) Orang-orang seprofesi 3) Masyarakat 4) Pemerintah. Syarat kerjasama adalah murah hati, banyak senyum kepada teman-teman dan penuh disiplin. Kemampuan bekerjasama dapat diwujudkan apabila saling pengertian, saling asah, saling asuh dan saling kasih. B. Mengambil resiko usaha 1 Macam-macam resiko Risiko (risk) adalah kegagalan, kendala, hambatan, akibatnya, bahayanya dan kerugiannya. Begitu pula berhasilnya suatu usaha dipengaruhi oleh bagaiman cara pengelolaannya. Para wirausaha merupakan pengambil risiko usaha yang sudah diperhitungkan. Menurut para ahli kewirausahaan, kegiatan usaha atau bisnis memiliki berbagai macam resiko, dimana risiko ini dapat diidentifikasi kedalam berbagai macam jenis yaitu: a. Barang tidak laku b. Barang tidak bisa terbayar c. Barang tidak bermanfaat bagi konsumen d. Adanya bencana alam e. Adanya pencurian, penipuan f. Adanya kredit macet g. Utang yg besr tak terbayarkan h. Adanya mogok kerja i. Adanya sabotase terhadap usahanya j. Harga barang turun naik k. Adanay persaingan global l. Adanya resesi dan inflasi m. Adanya gejolak politik di dalam negeri n. Tidak dipercaya oleh bank o. Adanya cashflow yang tersendat p. Tingkat penjualan yang rendah q. Kacaunya distribusi r. Sulitnya mencari bahan baku s. Kacaunya manajemen produksi Resiko dapat diatasi dan diperkecil dengan adanya: a. Keahlian dalam mengambil resiko b. Resiko yang diketahui sebelumnya c. Resiko pertengahan usaha d. Inisiatif dan inovatif e. Resiko usaha yang diasuransikan f. Kerja prestatif dan antusiasme 2 Kemampuan memperkecil resiko Jika wirausaha tidak berani mengambil resiko maka beliau tidak bisa mewujudkan bakat berwirausahanya. Adapun kemampuan di dlam memperkecil resiko usaha dapat ditingkatkan oleh: a. Keyakinan pada diri sendiri untuk sukses b. Kemampuan dalam menghadapi situasi resiko menurut tujuan usaha c. Kemampuan untuk menilai resiko secara realistis d. Kesediaan untuk mengubah keadaan demi keuntungan usaha Berikut adalah prosedur menganalisis resiko usaha: a. Tujuan dan sasaran resiko usaha b. Meneliti alternatif resiko usaha c. Merencanakan dan melaksanakan sebuah alternatif d. Taksiran resiko usaha e. Mengumpulkan informasi resiko usaha C. Membuat keputusan 1 Alternatif pemecahan masalah Membuat keputusan (decision making) adalah suatu proses memilih alternatif tertentu dari beberapa alternatif yang ada. Jadi, membuat keputusan adalah suatu proses memilih antara berbagai macam cara untuk melaksanakan pekerjaan. Keberhasilan seorang wirausaha di dalam bisnis, tergantung pada kemampuan membuat keputusan yang meningkatkan kemampuan bisnisnya pada masa yang akan datang. Pedoman untuk membuat alternatif pemecahan keputusan, kuncinya adalah sebagi berikut: a. Terlebih dahulu, tentukan fakta-fakta dari persoalan yang sudah dikenal. b. Identifikasi, bidang manakah dari persoalan-persoalan yang tidak berdasarkan fakta-fakta. Dibidang yang dikenal ini seorang wirausha harus menggunakan logika, penalaran, dan intuisinya untuk membuat keputusan, serta peran teknologi informasi harus optimal penggunaannya. Informasi juga sangat penting untuk sebagai masukan bagi pengambilan suatu keputusan dalam bisnis. 2 Solusi memecahkan masalah Faktor solusi dan pertimbangan wirausaha dalam membuat pemecahan keputusan akhir antara lain sebagai berikut: a. Ukuran dan kompleksitas bisnis b. Harapan mengenai pertumbuhan dan perkembangan bisnis. c. Fasilitas yang tersedia di daerah untuk berbagai instalasi sistem d. kualitas dan kuantitas dari staf yang tersedia. e. Jumlah transaksi yang harus diproses f. Faktor-faktor keuangan Faktor-faktor dan pertimbangan solusi dalam membuat pemecahan keputusan, antara lain sebagai berikut: a. Solusi membuat pemecahan keputusan 1) Faktor orang Dalam mengambil keputusan harus mempertimbangkan orang-orang yang akan merasakan maslah akibat dari keputusan yg dibuat. 2) Faktor psikologi Dalam mengambil keputusan harus mempertimbangkan faktor psikologi (emosional, pikiran, perasaan, kekecewaan, dan pengaruh kejiwaan lainnya) 3) Faktor fisik Dalam mengambil keputusan perlu ditransfer ke dalam tindakan fisik. 4) Faktor sasaran Dalam mengambil keputusan perlu memperhatikan dan mendorong arah usaha dalam rangka pencapaian sasaran yang sudah ditetapkan 5) Faktor waktu Dalam membuat keputusan masalah perlu memperhatikan waktu yang efektif untuk menganalisa data-data dan permasalahnya. 6) Faktor pelaksanaan Dalam mengambil keputusan perlu adanya follow up. Setiap keputusan perlu rangkaian tindakan yang harus dilaksanakan. b. Pertimbangan membuat keputusan usaha Dalam proses pembuatan keputusan, keragu-raguan dan ketidaksetujuan sebenarnya masih diperlukan, karena ada manfaatnya untuk: 1) Merangsang daya imajinasi guna mendapatkan jawaban yang benar terhadap suatu masalah. 2) Memperkaya alternatif-alternatif guna melahirkan keputusan yang lebih mantap 3) Memungkinkan penerimaan bersama terhadap keputusan yang akan diambil Macam macam keputusan: 1) Keputusan produksi 2) Keputusan penjualan 3) Keputusan permodalan 4) Keputusan kepegawaian Dasar dan tenik pemecahan membuat keputusan usaha adalah: 1) Intuisi 2) Fakta 3) Pengalaman 4) Keterampilan 3 Resiko keberhasilan dan kegagalan dalam pengambilan keputusan Untuk mengurangi resiko usaha yang tidak diinginkan oleh seorang wirausaha adalah dengan adanya komunikasi yang baik. Komunikasi adalah salah satu bidang yang sangat penting dalam proses kegiatan usaha/bisnis. Dalam komunikasi ada tiga aspek yang diperlukan dan dipertimbangkan dalam rangka pemecahan masalah keputusan usaha, yaitu: a. Komunikasi harus dipandang sebagai suatu proses dalam pemecahan masalah keputusan b. Komunikasi mengangkut karyawan perusahaan c. Komunikasi menyangkut informasi dalam pemecahan keputusan usaha/bisnis Pentingnya komunikasi dalam usaha adalah untuk: a. Dapat menimbulkan kesetiakawanan dan loyalitas karyawan b. Mudah memperoleh keterangan/informasi c. Meningkatkan tanggungjawab karyawan d. Meningkatkan kegairahan kerja karyawan e. Mengetahui kebijaksanaan, peraturan yang telah ditetapkan f. Menimbulkan saling pengertian di antar karyawan g. Adanya saling menghargai dalam pemecahan keputusan usaha h. Dapat memutuskan keputusan ssesuatu masalah secara tepat dan logis i. Dapat mendorong karyawan ke arah berfikir kreatif dan inovatif Pemecahan masalah keputusan usaha dapat dianalisis dengan menggunakan analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari: S = Strenght , berarti kekuatan usaha W = Weakness , berarti kelemahan usaha O = Opportunity , berarti peluang usaha T = Threat , berarti ancaman usaha Dengan analisis SWOT wirausaha akan menyiapkan jalan keluar secara rasional, tegas dan lugas di dalam memecahkan keputusan masalah usahanya. Dengan adanya alaisis SWOT dan adanya informasi dari dalam dan luar usaha/bisnis, wirausaha akan dapat mengetahui: a. Adanya kekuatan yang dapat mendukung dalam memecahkan masalah keputusan usahanya. b. Dimana peluang usahanya c. Apakah kelemahan yang membatasi/menghambat kemampuan dalam membuat pemecahan masalah keputusan usahanya d. Apa saja yang mengancam dan membahayakan di dalam membuat pemecahan masalah keputusan usahanya. Manfaatkanlah O (oppurtunity) seluas-luasnya, waspadalah dan berjaga-jagalah terhadap T (threat), tempuhlah segala upaya untuk mengatasinya W (weakness) dan pupuklah serta binalah S (strenght) untuk masalah keputusan usaha atau bisnis tersebut

Tidak ada komentar:

Posting Komentar